Sebelum Melangkah Jauh Ketahui 8 Aliran dalam Fotografi

mrfdn.com - Memasuki dunia fotografi pada awalnya seorang akan membeli sebuah kamera dengan tujuan memotret sesuatu yang khusus. Namun seiring waktu berjalan seorang akan menemukan kecenderungannya untuk memotret sesuatu yang lebih spesifik lagi. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang membawa diri menjadi lebih dewasa mengetahui apa yang lebih disenangi, apa yang memberi manfaat dalam bentuk uang atau dalam bentuk ilmu yang didapatkan.

Dalam prosesnya seorang akan menjadi kreatif dalam fotografi dengan mengetahui aliran apa yang sedang ditekuninya. Ketika sudah tekun di situ, segala hasrat untuk memotret akan tercurah ke sana. Semua peralatan pendukung fotografi akan diinvestasikan ke sana untuk menunjang berfotografi yang lebih baik lagi.

Sumber foto :: google.com

Di dunia khususnya di Indonesia, ada berbagai macam aliran fotografi. Aliran fotografi yang akan saya tuliskan di bawah adalah hasil pengalaman saya pribadi, sehingga ketika teman-teman yang memiliki pengetahuan tentang fotografi dari sekolah mungkin bisa setuju atau tidak. Selanjutnya inilah yang saya maksud dengan aliran fotografi itu.

1. Model

Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa membeli kamera dslr, kebanyakan orang tertarik untuk mengabadikan seorang ke dalam hasil jepretan foto. Bukan hanya teman, tetapi orang yang pekerjaannya sebagai model foto adalah menjadi hasrat utama bagi fotografer. Melihat kebanyakan fotografer di Indonesia didominasi oleh kaum laki-laki maka model yang difoto adalah model perempuan pastinya. Kita sepakat kan?

Aliran foto model di Indonesia paling sering dan paling banyak digemari oleh fotografer sekitar tahun 2010. Dan itu menjadi masa jaya-jayanya situs fotografer.net, sebuah situs yang menjadi tempat berkumpunya semua fotografer yang ada di Indonesia.  Pada waktu itu setiap foto model selalu mengagumkan untuk dilihat, bukan hanya karena mba modelnya yang bening-bening, tetapi kemampuan fotografer untuk memotret model begitu lihai.

Memotret model itu gampang-gampang susah. Terasa gampang ketika bisa berkomunikasi dengan model dan modelnya bisa diarahkan dengan mudah, sehingga hasilnya sesuai keinginan fotografer. Namun akan susah ketika hal itu tidak dicapai. Seorang fotografer ketika dihadapkan dengan model diharpakan memiliki skill untuk berkomunikasi dengan baik dengan model, bukan hanya menunggu si model untuk berpose, dengan skill itu pasti foto yang kamu dapatkan akan bagus dan memuaskan.

Sumber foto :: Pixabay.com

Foto model cocok buat kamu yang suka membaca majalah atau memperhatikan fashion, semakin banyak referensi terhadap itu maka semakin terasah pula kemampuan foto model kamu. Pandai foto model akan membuat kamu punya banyak teman, bukan hanya di antara fotografer, tetapi juga di dunia modelling itu sendiri.

2. Landscape / Pemandangan Alam

Selanjutnya ada landscape photography, yang merupakan menjadi favorit saya. Fotografer yang gemar mengambil gambar pemandangan adalah mereka yang kreatif dan mengejar moment alam. Moment yang dikejar seperti, sunset, sunrise, atau cuaca alam.

Fotografer landscape dalam mengambil gambar alam sangat tergantung dengan cuaca alam. Jika cuaca tidak bersahabat maka harus menunggu sampai cuaca bagus atau tidak memotret sama sekali, begitu pengalaman saya selama memotret landscape.

Menjadi fotografer landscape tidak hanya mengambil gambar di suatu tempat, tetapi lebih menguasai keadaan lokasi yang difoto. Mengambil gambar harus menentukan angle foto yang tepat, menentukan moment yang tepat untuk memotret, mempertimbangkan tehnik dan alat yang digunakan.

Sumber foto :: Pixabay.com

Aliran landscape photography lebih cocok buat kamu yang suka bepergian, semakin tempat yang kamu kunjungi maka semakin banyak pula foto yang bisa kamu dapatkan. Selain itu pengalaman kamu juga makin bertambah.

3. Macro

Memotret objek foto macro pernah juga saya lakukan. Foto paling ribet dan tidak mudah. Mengapa? Pertama kalau mau hasil maksimal harus pakai lensa macro, kalau mau dibuat DIY hasilnya gak akan maksimal. Kedua, pengambilannya tidak hanya sekali dua kali langsung bagus, tetapi harus banyak kali. Belum lagi harus mengatur lighting yang pas.

Terus kalau dihadapkan dengan objek yang hidup, maka harus bersiap dengan kegagalan dan moment yang tepat untuk menekan shutter.

Foto macro kebanyakan berfokus kepada memotret hewan-hewan yang ukurannya kecil sehingga foto yang dihasilkan menampilkan detail dari objek itu. Melihat foto macro bisa membuat kagum sebab kita bisa mengetahui bagian detail dari objek yang kita foto. Misalnya, kamu memotret belalang, maka dengan macro fotografi dapat menghasilkan bagian tubuh belalang secara detail.

Sumber foto :: Pixabay.com

Memotret macro paling cocok untuk mereka yang memiliki kesabaran yang tinggi terhadap sebuah moment, juga cocok buat kamu yang selalu penasaran tehadap sesuatu yang detail. Memotret macro akan membuat kamu lebih dekat dengan objek.

4. Still Life

Still life adalah aliran yang mengasah kreatifitas terhadap objek benda mati. Pertanyaan sekaligus tantangan bagi aliran foto still life adalah bagaimana mempresentasikan objek benda mati menjadi serasa hidup.

Bagi saya foto still life selalu mengagumkan saya ketika menikmatinya hati selalu merasakan sesuatu yang menyenangkan.

Sumber foto :: Pixabay.com

Foto still life cocok buat kamu yang punya imajinasi tinggi terhadap suatu objek benda mati. Imajinasi yang tinggi itu membuat kamu melihat objek yang mati seakan-akan hidup, lalu kamu tuangkan dalam dalam bentuk foto yang hidup.

5. Wildlife

Berbeda dengan aliran macro, kalau wildlife fotografer memotret hewan-hewan yang besar dan buas di mana alam mereka berada. Fotografer mesti terjun ke alam liar.

Dengan menggunakan tele, fotografer akan memotret objek dari kejauhan agar tidak sampai ketahuan. Kamu tidak mau kan mempertaruhkan nyawamu dengan memotret hewan buas dengan jarak yang dekat.

Sumber foto :: Pixabay.com

Kemudian aliran wildlife ini menurut saya harus cocok bagi kamu yang memiliki passion yang tinggi terhadap hewan-hewan satwa. Tidak semua orang bisa melakukan foto wildlife ini.

6. Human Interest

Kalau di luar negeri orang menyebutnya dengan people photo, kalau di Indonesia disebut dengan human interest. Human interest adalah aliran foto yang membuat kita sebagai manusia dapat mengambil foto orang dengan kehidupannya, kegiatannya secara mendalam. Ada rasa yang diciptakan ketika melihat foto human interest.

Mendengar human interest kebanyakan akrab dengan foto-foto yang menggambarkan orang dengan kegiatannya, seperti seorang tua yang bekerja sebagai penjual sayur di pasar, atau anak-anak dengan keceriaannya ketika bermain bersama teman-temannya, dan lain-lain sebagainya.

Melihat foto human interest kita biasa disajikan dengan kehidupan orang pinggiran, atau orang desa dengan kegiatanya.

Yang harus dicatat ketika melakukan foto human interest adalah jangan sampai melakukan exploitasi terhadap orang yang menjadi objek foto kamu. Sejajarkan objek kamu dengan keadaan kamu sebagai sesama manusia.

Sumber foto :: google.com

Human interest cocok untuk kamu yang suka berada dekat dengan manusia, berada dekat dengan orang-orang baru, mengenalnya lalu menjadikannya teman baru kamu. Dengan pendekatan yang baik, foto human interest dapat diciptakan dengan bagus dan pesannya sampai kepada orang yang melihatnya.

7. Street

Selain foto human interest, ada juga aliran street. Tidak jauh beda dengan human interest, memotret street foto kebanyakan dilakukan bagi kaum urban, berada di kota dan memotret kehidupan orang di kota dengan kegiatannya. Street foto lebih terkenal di luar negeri dengan foto-foto dengan komposisi objek yang terlihat rapih akan garis-garis bangunan, atau yang lebih kreatif dengan komposisi yang menarik lainnya.

Street foto menjadi asyik ketika mendapat moment yang pas dengan komposisi yang pas. Aliran ini bisa melatih kamu menjadi seorang jurnalis foto. Jeli melihat moment di sekitar.

Sumber foto :: google.com

Street foto cocok buat kamu yang baru punya kamera, dan ingin memulai foto kreatif, mencari dan membuat komposisi foto yang bagus sehingga memiliki cerita yang utuh. Cukup berjalan di sekitar daerah kamu, lalu menentukan komposisi yang pas lalu tunggu moment yang tepat.

9. Digital Image Photo Composite

Dengan bantuan software foto seperti photoshop, kamu dapat kreatif dengan membuat foto composite. Mengedit, menggabungkan foto dibutuhkan imajinasi yang tinggi. Dengan elemen-elemen yang pas kamu bisa membuat foto  yang kreatif dengan bantuan komputer. Tapi tidak bisa dianggap gampang juga, sebab elemen-elemen yang dimasukkan harus tepat dan berkaitan untuk membangun cerita foto yang ingin kamu buat itu.

Digital image composite masih sangat sedikit pelakunya di indonesia, mereka yang tekun di sini harus tekun dan memiliki kemampuan editing foto yang advance. Artinya foto akan dimaksimalkan dengan bantuan software foto seperti photoshop, atau gimp.

Sumber foto :: Pixabay.com

Bagi kamu yang sedikit banyak menguasai photoshop, kamu bisa memaksimalkan kemampuan imajinasimu yang tinggi ke dalam bentuk foto-foto digital image composite.

Kesimpulan

Demikian ulasan saya mengenai aliran foto yang sering dilakukan oleh fotografer. Sekarang kamu bisa menentukan mau pilih yang mana kan! Tapi kalau kamu punya aliran lain, coba beritahu saya. Semoga tulisan ini bisa sedikit membantu untuk memilih aliran foto yang pas sehingga kamu bisa memaksimalkan apa yang kamu punya.

Selain Bass dan Treble Berikut 32 Istilah Audio yang Sering Ditanyakan Pemula
Ditulis oleh pada Thursday, 28 June 2018
mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga

comments powered by Disqus