Memperbaiki Xiaomi Redmi 4x yang Tiba-tiba Mati Total

Pengalaman memperbaiki hp sendiri yang mati total gara-gara kesalahan flash rom

mrfdn - Sharing pengalaman, xiaomi redmi 4x saya tiba-tiba mati total ketika saya gagal melakukan flash custom rom.

Gonta-ganti rom susah saya lakukan. Sudah banyak rom yang saya pasang pada redmi 4x saya. Sampai akhirnya saya mengalami gagal install rom.

Hp saya tidak bisa menyala sama sekali. Saya sudah coba 2 malam tetap tidak bisa. Saya tekan tombol power juga tidak bisa menyala sama sekali. Fix hp ku mati total.

Akhirnya saya menemukan tutorial bongkar hp redmi 4x di youtube. Saya mengikuti step by step. Saya sudah seperti seorang tukang servis hp. Padahal tidak berpengalaman sama sekali.

Di dalam hati saya kalau hp ini sudah bisa dipakai lagi saya akan pensiunkan saja.

Alat yang diperlukan 
 
Dari tutorial yang saya ikuti tersebut, saya diharuskan menyediakan peralatan seperti obeng khusus tukang servis hp. Ukurannya sangat kecil, bahkan ada yang di bawah 1 mili.

memperbaiki-redmi-4x-yang-mati-total

obeng untuk membongkar redmi 4x

Pembongkaran pun dimulai.

Saya menggunakan kartu atm untuk membuka hp saya.

Hingga akhirnya melakukan “short contact” menggunakan kabel pendek yang masing-masing ujungnya dibelah. Kemudian dilengketkan pada bagian inti hp ini.

Istilah teknisnya “test poin”. Silahkan cari di youtube.

memperbaiki-redmi-4x-yang-mati-total dengan test poin

kabel yang digunakan untuk test poin

Dari sisi hardware selesai. Sekarang ke software.

Pada tutorial tersebut diwajibkan menginstall rom bawaan pabrikan. Saya pun sengaja pergi mendownload dulu file “fastboot” yang ada di situs resmi.

File fastboot, itu ukurannya kira-kira 1.3 gigabyte. Cukup besar. Jangan sampai salah pilih, di sana terdapat banyak sekali file, untuk semua hp xiaomi. Untuk redmi 4x pilih yang bernama santoni.

File tersebut bukanlah file rom yang seperti biasanya dilihat. Tetapi file tersebut mengandung file inti untuk bisa menyalakan smartphone redmi 4x saya yang mati total ini. Di dalamnya sudah pasti terdapat firmware, kernel, dan rom miui.

Cara install fastboot ini tidak sama seperti cara install rom pada umumnya. Kita harus masuk dulu ke windows di “mode driver unassign” - duh lupa namanya apa. Caranya tekan terus f8 setelah booting komputer, sebelum masuk ke windows, lalu pilih yang terdapat tulisan “driver”-nya.

Kemudian install lagi software xiaomi flash tool. Di sana kita mulai penginstalan.

Pertama-tama hp android harus terbaca dulu drivernya. Kalau tidak terbaca maka penginstalan tidak akan bisa dimulai.

Proses flashing flastboot redmi 4x dengan xiaomi flashtool

flash selesai. Dan hp akan kembali ke pengaturan awal.

file fastboot yang sudah didownload itu kemudian diextrak di c.

Singkat cerita instalasi selesai. Akhirnya rom miui kembali bisa saya rasakan. Hp kembali ke pengaturan awal.

Akhir kata

Saya tulis kembali secara singkat langkah-langkahnya, poin-poin apa saja yang perlu diperhatikan.
1. Siapkan obeng plus yang ukurannya 1 mili (paling kecil)
2. Siapkan kartu atm untuk membuka hp
3. Siapkan kabel untuk melakukan test poin.
4. Bongkar hp, lalu lakukan test poin.
5. Download file fastboot.zip xiaomi redmi 4x santoni, (bukan file rom ya). Lalu ekstrak ke folder mana saja, seperti di desktop.
6. Masuk ke windows unassign driver mode dengan menekan f8 di komputer saat booting windows
7. Hubungkan hp ke komputer lalu install driver redmi 4x supaya terbaca di aplikasi miflash
8. Buka aplikasi mi flash, kalau hp sudah terbaca akan muncul tulisan COM (port hp anda)
9. Pilih file ekstrak file fastboot lalu flash menggunakan miflash. Pada bagian bawah pilih clean all.
10. Proses flash akan berlangsung sekitar kurang lebih 3-5 menit.
11. Kalau selesai. Restart hp, waktu restart hp akan sedikit lebih lama, dari biasanya. Karena hp kembali ke pengaturan semula. Kurang lebih 10 menit baru sampai ke layar home Redmi 4x. :)

Semoga tidak terjadi lagi kesalah gagal flash yang bikin mati total.

Pentingnya Memilih Sikat Gigi Yang Tepat
Ditulis oleh pada Monday, 18 March 2019
mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga

comments powered by Disqus