Salon Foto Indonesia Dalam Materi Workshop di Pameran Foto Performa Makassar

Panduan proses dan syarat mengikuti Salon Foto Indonesia

mrfdn - Sebagai fotografer, terkadang foto yang kita miliki ingin sekedar diakui oleh orang yang sudah ahli di bidang fotografi. Salon Foto Indonesia menjadi salah satu ajang kurasi foto yang ada di Indonesia.

Setiap orang bisa mengirimkan fotonya untuk dikurasi, dan kalau lolos kurasi maka akan mendapatkan penghargaan berupa medali, dan yang cukup membanggakan adalah mendapatkan titel yang bisa dipasangkan di belakang nama si fotografer.

Pada hari ini saya mengikuti workshop fotografi yang diselenggarakan oleh salah satu komunitas fotografer di makassar yang bernama Performa (Perkumpulan Fotografer Makassar). Saya sangat senang datang ke acara ini.

Karena selain menyajikan berbagai macam materi fotografi, juga diadakan pameran atau gelar karya hasil foto-foto anggota yang tergabung di dalamnya.

Workshop yang diadakan hari ini membahas tentang Salon Foto.

Sangat menarik bagi saya.

Karena pernah sekali waktu mengirimkan karya foto ke lomba Salon Foto tetapi tidak berhasil lolos kurasi. Foto saya dikembalikan oleh juri dan mereka meminta untuk mencetak ulang foto saya karena katanya cetakannya rusak pada saat sampai di tempat.

Waktu itu saya mengirimkan cetakan foto yang menurut saya sudah oke sekali bagi saya. Tetapi mungkin menurut juri bahwa foto saya ini masih kurang pas untuk masuk dalam kelas Salon Foto. Tetapi tidak kecewa karena saya mendapat pengalaman yang bagus untuk bisa membuat foto yang lebih baik lagi.

Apa itu salon foto?

Bagi anda yang baru mendengar tentang Salon Foto Indonesia, berikut penjelasan singkatnya yang berhasil saya tangkap berdasarkan pemaparan dari pemateri yakni Fahmy Husain A.FPSI*. Kata-kata berikut saya susun berdasarkan apa yang saya tangkap di pikiran saya, kalau kebetulan anda yang membaca tulisan ini lebih mengerti soal Salon Foto tolong dibantu arahkan saya ya.. :)

wokshop salon foto indonesia di pameran foto performa makassar

Pada awalnya kak Fahmi menjelaskan latar belakang dari awal mula Salon Foto itu ada. Mulai dari dasar fotografi itu terbentuk, sampai terbentuknya Salon Foto di perancis.

Jadi salon bisa dianggap tempat berkumpulnya atau bertemunya pecinta fotografi untuk membincangkan dan mengkaji lebih dalam tentang fotografi.

Salon dianggap sebagai tempat berkumpulnya orang untuk membincangkan sesuatu, seperti salon kecantikan yang sekarang, menjadi tempat perempuan untuk memoles tubuhnya agar lebih baik.

Begitupun salon, mereka yang ikut ke Salon Foto datang dengan membawa karya foto yang dimiliki, kemudian foto tersebut dikurasi lalu ditandingkan dengan foto-foto lainnya.

Kualitas foto tidak dilihat secara sekilas saja, tetapi dilihat dan dinilai berdasarkan konsep foto, teknis foto, editan foto, sampai pada kualitas cetakan foto.

Salon Foto Indonesia dilaksanakan oleh Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI), yang didalamnya telah terdaftar 31 club foto dari seluruh Indonesia.

Salon Foto Indonesia kemudian berafiliasi dengan The International Federation of Photographic Art (FIAP), yang membawahi 148 negara.

Merupakan proses panjang bagi sebuah foto untuk bisa lolos kurasi untuk masuk ke Salon Foto. Mulai dari kurasi dari si fotografer sebagai pemilik foto.

Lalu kalau foto tersebut diikutkan dalam komunitas foto, maka komunitas foto itu akan dikurasi oleh komunitas itu lagi. Kalau lolos kurasi internal barulah bisa dikirim ke Salon Foto Indonesia.

Salon foto merupakan ajang kurasi foto.

Apa yang dinilai dari Salon Foto?

Foto salon mengedepankan karya piktorial yang mengedepankan rasa dan emosi pembuatnya.
Foto salon mengedepankan nilai artistik dari karya itu.
Foto salon mengedepankan estetik atau keindahan dari karya foto itu
Foto salon bahkan sarat akan nilai filsafat di dalamnya.

Yang menjadi perhatian saya adalah karya piktorial. Apa sih karya piktorial itu?
Karya piktorial singkatnya adalah foto yang diciptakan untuk tampil sangat baik/keren/indah/stand out di mata orang. Siapapun yang melihatnya pertama kali akan berkata foto itu keren, foto itu indah, dan memunculkan rasa atau emosi bagi siapun yang melihatnya.

contoh foto piktorial landscape

contoh foto piktorial

foto piktorial

contoh foto piktorial

Foto piktorial itu penyajiannya simple. 

Karya foto piktorial biasanya memancing emosi siapa pun yang melihatnya.

Bagaimana cara membuat foto piktorial?

Foto piktorial dibuat dengan cara apa saja, yang penting selama foto itu dipotret menggunakan kamera. Untuk foto-foto bertema piktorial ternyata Salon Foto menerima karya foto yang editannya tidak terbatas.

Syaratnya, hanyalah buatlah foto sebaik mungkin. Terserah mau pakai cara apapun, yang penting foto itu harus tampil sangat bagus.

Saya pun jadi semakin penasaran dengan foto piktorial. Dan pantas saja ketika saya melihat katalog Salon Foto hasilnya foto-foto yang ada tidak ada cacat sama sekali dari fotonya. Semua foto terlihat indah, mau dicari kekurangannya, sepertinya susah sekali.

Syarat mengikuti Salon Foto Indonesia

Untuk bisa mengikuti ajang bergengsi bagi fotografer ini, anda cukup mendaftar ke website, membayar sejumlah uang sebagai tanda pendaftaran kemudian cetak juga foto yang ingin dikirim ke Salon Foto dengan ukuran yang sudah ditentukan, waktu itu saya mengirim foto dengan ukuran 16R. Cukup besar untuk melihat foto secara detail.

Mengenai uang pembayaran sebenarnya tidak rugi juga kalau foto anda tidak lolos kurasi, karena anda akan mendapatkan sebuah katalog foto yang berisi semua karya foto yang berhasil lolos kurasi. Katalog tersebut mungkin akan lebih mahal jika dijual di pasaran. Dengan memiliki sebuah katalog foto anda akan lebih memahami bagaimana karya foto itu sebaik-baiknya.

Contoh katalog bisa anda lihat dan download file PDF-nya langsung di situs resmi FPSI.

Foto yang dicetak haruslah memiliki kualitas cetakan foto yang sangat baik. 

Usahakan memiliki tempat cetakan foto yang warnanya sudah dikalibrasi dengan baik. Foto tidak boleh ada cacatnya sedikit pun. Dan ingat juga syarat foto piktorial di atas.

Karya piktorial dibagi menjadi beberapa kategori foto yakni hitam putih, warna, street, dan kreatif. Selain itu terdapat kategori yang syaratnya tidak boleh mendapatkan editing sama sekali yakni foto dengan kategori travel.

Jika ingin mengirimi foto dengan kategori travel, usahakan foto tersebut memang indah untuk dilihat, editing hanya dilakukan secara minor seperti sharpen, dan perbaikan warna, dan gelap terangnya.

Jika anda benar-benar memiliki keinginan untuk lolos di kurasi Salon Foto, anda harus menciptakan karya foto yang original.

Usahakan ciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah dilihat oleh juri, karena juri itu sudah terbiasa melihat berbagai macam foto.

Dan foto yang stand out, selalu memiliki peluang sangat besar untuk lolos dalam kurasi foto Salon Foto Indonesia.

Proses kurasi dalam Salon Foto Indonesia

Terdapat 4 juri dan 1 orang koordinator, mereka akan menilai foto-foto yang ditampilkan padanya. Semakin banyak poin yang didapatkan oleh satu foto, maka peluangnya untuk lolos ke tahap kurasi selanjutnya akan lebih besar. Kalau tidak salah ingat, satu foto minimal harus mendapatkan 17 poin dari juri untuk bisa lolos.

Untuk mengikutkan foto dalam Salon Foto, anda harus mengikuti betul syarat dan ketentuan yang diberikan, salah sedikit saja maka foto akan didiskualifikasi tanpa harus dilihat oleh dewan kurator.

Foto accepted akan dikurasi lagi untuk mendapatkan medali dalam Salon Foto.

Peraih pon terbanyak dalam satu event Salon Foto akan mendapatkan penghargaan tertinggi adam malik. Adam malik adalah salah satu pencetus berdirinya Salon Foto di Indonesia.

Sistem poin dalam Salon Foto Indonesia

Jika foto terpilih / accepted = 1 poin,
Untuk foto penghargaan / honorabel mention +1 = 2 poin
Medali perunggu / bronze + 2 = 3 poin
Medali perak / silver meda + 3 = 4 poin
Medali emas / gold medal + 4 = 5 poin
Pasangan terbaik / best set (4 karya foto accepted) + 1 = 5 poin

Best set maksudnya sebuah foto yang menampilkan sesuatu yang kompleks seperti di dalamnya ada elemen manusia, human interest, gedung, dan lain-lain. Di sini juri menilai ekstra keras karena harus menentukan foto mana yang masuk dalam best set ini.

Semoga kamu mengerti maksud saya dalam kategori best set ini, intinya foto ini sedikit lebih kompleks dari foto-foto yang lain.

Selain itu club foto yang mengikuti Salon Foto juga dinilai. Club foto terbaik akan dinobatkan berdasarkan poin tertinggi yang didapatkan oleh anggota club tersebut.

Misalnya club a memiki anggota dengan poin 500, dan club b memiliki anggota yang memiliki poin tertinggi dengan 450 poin, maka club foto terbaik jatuh kepada club a.

Gelar dalam Salon Foto Indonesia

Penasaran dengan penobatan gelar dalam Salon Foto Indonesia, berikut penjelasannya. Seorang fotografer yang berhasil lolos dalam kurasi foto dan mendapatkan medali.

Dengan medali yang dimiliki setelah terkumpul 30 poin pertama, maka akan mendapatkan bintang 1, sekaligus dengan gelar A.FPSI*. Selanjutnya jika dia terus mengikuti ajang Salon Foto ini dan total telah terkumpul 60 poin maka akan mendapatkan gelar dua bintang A.FPSI**. Begitu seterusnya sampai terkumpul 90, 120, dan 150 poin yang berarti 5 bintang.

Akhir kata

Salon Foto menjadi ajang bergengsi bagi fotografer. Yang mengikuti Salon Foto tidak mesti anda harus jago foto, tetapi anda dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam membuat suatu karya foto, baik itu karya piktorial maupun non piktorial.

Sangat disarankan kepada pemula untuk mengikuti Salon Foto, karena disinilah ajang untuk menilai diri sejauh mana kemampuan fotografi kita.

Menantang diri untuk membuat karya yang sebaik mungkin, kalau lolos di Salon Foto saja sepertinya sesuatu yang membanggakan.

Setelah mengikuti workshop yang singkat ini saya mendapatkan cukup banyak ilmu baru mengenai Salon Foto, yang tidak mungkin akan saya dapatkan pada workshop namapun.

Saya sangat berterima kasih kepada club Performa Makassar yang telah menyelanggarakan event ini. Semoga ilmu yang dishare kepada kita semua bermanfaat bagi semuanya.

Sekarang, apakah anda juga tertarik untuk ikut dalam Salon Foto Indonesia?

Antara Mengedit Foto di Laptop atau PC
Ditulis oleh Rafi pada Thursday, 6 December 2018
mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga

comments powered by Disqus